Ya, ada banyak jenis flange yang tersedia dalam dunia perpipaan. Setiap jenis flange tersebut memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda sehingga Anda perlu mengetahuinya secara detail.
Lantas, apa saja jenis-jenis flange tersebut? Simak artikel ini untuk mengetahuinya.
Mengenal Apa Itu Flange dan Fungsinya
Flange adalah komponen yang penting dalam sistem perpipaan. Fungsinya adalah menghubungkan dua pipa dengan valve atau peralatan lainnya. Selain itu, flange juga memudahkan penambahan jalur fluida ke lokasi lain tanpa perlu memotong pipa sehingga dapat menghemat biaya produksi. Flange dihubungkan dengan baut sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Ukuran dan jenis flange yang digunakan dalam pipa bervariasi tergantung pada desain dan spesifikasi yang digunakan.
Fungsi utama flange adalah sebagai partisi untuk menghubungkan dua komponen menjadi satu. Contohnya, dua pipa yang awalnya terpisah dapat digabungkan menjadi satu bagian dengan flange untuk keperluan konstruksi tertentu. Flange umumnya digunakan untuk menciptakan sambungan permanen antara pipa dan valve atau antara pipa dengan pipa lainnya.
Jenis-Jenis Flange
Terdapat tiga kategori flange, yaitu kelas tekanan, tipe permukaan, dan class atau rating-nya. Apa saja jenis flange yang termasuk dalam tiga kategori tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Berdasarkan Kelas Tekanan
Flange dibedakan berdasarkan kelas tekanannya yang terdiri dari 150, 300, 600, 900, 1500, dan 2500. Angka ini menggambarkan tinggi tekanan yang bisa diaplikasikan pada pipa yang dipasangi flange. Misalkan, di suhu kamar dengan tekanan fluida mencapai 20 bar, maka kelas yang sesuai adalah kelas 150. Jika tekanannya meningkat hingga 50 bar, maka dapat menggunakan kelas 300. Dan jika tekanannya mencapai 100 bar, maka dapat menggunakan kelas 600, begitu seterusnya.
2. Berdasarkan Tipe Permukaan
Flange juga dibedakan berdasarkan tipe atau bentuk permukaannya. Jenis flange yang mencakup kategori ini adalah flat face, raised face, dan ring joint. Berikut adalah pembahasan singkat mengenai ketiga jenis flange tersebut:
- Flange tipe flat face memiliki permukaan sentuh rata, alias tidak mempunyai permukaan yang dinaikkan seperti tipe raised face. Karena permukaannya datar, maka gasket yang digunakan memiliki kontak secara penuh dengan seluruh area di mana dua flange digabungkan. Umumnya, gasket yang digunakan untuk flange flat face terbuat dari material non-logam. Biasanya, flat face digunakan pada sistem yang tidak begitu rumit, seperti sistem perpipaan air dengan tekanan rendah. Tipe ini juga umumnya digunakan dalam lingkungan yang memiliki suhu dan tekanan rendah, seperti pada pompa rumah.
- Flange tipe raised face menjadi tipe flange yang paling mudah dibedakan dan yang paling umum digunakan. Dinamakan raised face karena permukaannya tidak rata dan terletak di atas “bolting circle face“. Tujuan dari penggunaan flange ini adalah untuk mengkonsentrasikan tekanan yang lebih banyak pada area gasket yang lebih kecil, sehingga kemampuan sambungan untuk menahan tekanan dapat meningkat. Standar yang paling umum diterapkan yaitu standar ASME B16.5.
- Selanjutnya, ring type joint flanges umumnya digunakan pada pipa dengan tingkat tekanan aliran (Pressure Rating) yang tinggi, seperti kelas 600 atau lebih, atau pada suhu di atas 800°F (427°C). Flange ini memiliki cekungan yang terukir di permukaannya dan berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan ring gasket. Saat gasket diletakkan, baut yang sudah erat akan menghubungkan kedua permukaan gasket dan membentuk segel yang kuat pada flange. Secara sederhana, flange memberi tekanan yang kuat pada kedua sisi gasket, sehingga gasket tidak akan menerima beban secara penuh dan mengurangi beban tekanan antar flange.
3. Berdasarkan Class atau Rating
ANSI
Kategori ini membagi flange berdasarkan class atau rating sesuai dengan standar negara yang berlaku. Standar class yang digunakan dalam flange terdiri dari ANSI (American National Standard Institute), JIS (Japanese Industrial Standard) dari Jepang, dan DIN (Deutsche Industrie Normen) dari Jerman.
American National Standard Institute (ANSI) adalah organisasi yang bertanggung jawab atas pengembangan standar untuk berbagai macam produk, sistem, dan layanan di Amerika Serikat. ANSI memiliki lingkup kerja yang sangat luas, dan salah satunya berfokus pada Standar Kesesuaian Industri. Macam-macam class yang beredar berdasarkan standar ANSI adalah class 150, 300, 600, 900, 1500, dan 2500. Di Indonesia, banyak sekali flange yang menggunakan standar ANSI.
Selain ANSI, terdapat juga beberapa flange berstandar JIS yang beredar di Indonesia. JIS adalah seperangkat peraturan kualitas yang diakui oleh lembaga nasional di Jepang. Untuk menghasilkan standar tersebut, Komite Standar Industri Jepang akan melakukan koordinasi, kemudian menerbitkan standar melalui Asosiasi Standar Jepang. Untuk standar JIS sendiri, macam-macam class yang beredar adalah 5K, 10K, 16K, dan 20K. Biasanya, flange dengan standar ini terbuat dari material stainless steel, carbon steel, ductile iron, dan cast iron.
Sedangkan yang terakhir ada standar Deutsche Industrie Normen (DIN). Standar DIN sendiri sering disebut dengan standar Pressure Nominal (PN). Jenis flange dengan standar DIN tentunya sangat umum digunakan di negara-negara Eropa, namun di Indonesia sendiri, penggunaan barang industri berstandar DIN tidak sebanyak standar ANSI dan JIS. Beberapa class yang dimiliki oleh standar DIN sendiri adalah PN 10, PN 16, PN 25, dan PN 40.
Di antara ketiga standar tersebut, kategori ANSI menjadi patokan utama dalam memilih flange. Pasalnya, kategori inilah yang langsung diterapkan dalam proyek pengerjaan pipa. Flange yang termasuk dalam kategori ANSI juga lebih mudah ditemukan di berbagai distributor dan supplier , termasuk di Gavaldo Jaya Supplindo. Lebih lanjut mengenai jenis-jenis flange berdasarkan ANSI akan dibahas dalam bagian berikutnya.
5 Jenis Flange Pipa Berdasarkan ANSI
Ada lima jenis flange berdasarkan ANSI, yaitu:
1. Flange Sockweld
Flange sockweld memiliki tampilan yang unik dibandingkan jenis flange lainnya. Keunikannya terletak pada komponen counterbore yang berada di tengah flange. Counterbore ini berperan penting dalam proses pengelasan pipa. Sockweld biasanya dilengkapi dengan ukuran pipa yang lebih kecil sebagai alternatif untuk flange weldneck dan slip on. Jenis flange ini biasanya digunakan untuk pipa dengan tekanan yang relatif rendah.
2. Flange Slip On
Flange slip on memiliki permukaan bagian dalam yang rata dan hampir mirip dengan flange socket. Ukuran bagian dalam flange slip on sedikit lebih besar daripada ukuran luar pipa yang akan dipasang. Flange slip on dipasang dengan memasukkan pipa sebagian ke dalam flange dan dilakukan pengelasan pada sisi depan dan belakang flange.
3. Flange Weld Neck
Flange weld neck adalah jenis flange yang paling umum digunakan dalam industri karena mudah disambungkan dengan pipa. Kemudahan pemasangannya tersebut tidak lepas dari bentuk ujung flange yang menonjol. Flange ini juga cocok diterapkan baik pada tekanan dan suhu tinggi maupun rendah.
4. Flange Threaded
Sesuai namanya, flange threaded memiliki sambungan ulir. Flange threaded umumnya digunakan di area sistem yang rentan terhadap kebakaran akibat pengelasan atau percikan api. Flange threaded lebih unggul karena proses penggantian atau perbaikannya lebih mudah.
5. Flange Blind
Terakhir, ada flange blind yang berfungsi untuk menutup aliran, serupa dengan cap pada fitting. Flange blind memiliki permukaan datar tanpa lubang karena digunakan sebagai penutup.